Posted by : Unknown
June 16, 2016
I.
Pemrograman Mesin CNC
Pemrograman
adalah Suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk
memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun
pemrograman pada mesin CNC diperlukan :
A.
Metode pemrograman
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada
dua, yaitu :
Metode
incremental adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu
berubah yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk
ukuran berikutnya.
Gambar 1.1 Sekema metode Incremental |
Metode
Absolut adalah suatu metode pemrograman di mana titik /refleksinya selalu tetap
yaitu satu titik atau tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya.
Gambar 1.2 Sekema metode Absolut |
B.
Bahasa Pemrograman
Bahasa
pemrograman adalah format perintah dalam satu blog dengan menggunakan kode
huruf angka dan simbol di dalam mesin perkakas CNC terdapat perangkat komputer
yang disebut dengan machine control unit (MCU). MCU ini berfungsi
menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk gerakan pertumbuhan sesuai bentuk
benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal dengan kode G
dan M, dimana kode-kode tersebut distandarkan oleh ISO atau badan Internasional
lainnya. Dalam aplikasi kode huruf, angka dan simbol pada mesin perkakas CNC
bermacam-macam dengan sistem kontrol EMCO, kode-kode dimasukkan ke dalam
standar DIN. Dengan bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi
antar mesin dan operator yaitu untuk memberikan operasi data ke pada mesin
untuk dipahami. untuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat
dilakukan dengan keyboard atau perangkat lain.
C.
Sistem persumbuan pada Mesin Bubut CNC-TU2A.
Gambar 1.3 |
Sebelum
mempelajari sistem persumbuan program lebih dahulu harus memahami bentuk sistem
persumbuan Mesin Bubut CNC-TU2A.
Gambar
di samping adalah skema eretan tan melintang dan eretan memanjang, di mana
mesin dapat di perintah bergerak sesuai program.
Pada
umumnya gerakan melintang mesin bubut adalah sumbu X sedangkan gerakan memanjang
mesin bubut ada sumbu Z.
D.
Aplikasi fungsi G, fungsi M, kode alarm sertai cara penggunaannya
FUNGSI
G
G 00 :
|
Gerak lurus cepat (tidak boleh
menyayat)
|
G 01 :
|
Gerak lurus penyayatan
|
G 02 :
|
Gerak lurus searah jarum jam
|
G 03 :
|
Gerak melengkung berlawanan arah jarum
jam
|
G 04 :
|
Gerak penyayatan (feed) berhenti
sesaat
|
G 21:
|
Baris blok sisipan yang dibuat dengan
menekan tombol ~ dan INP
|
G 25:
|
Memanggil program sub routine
|
G 27 :
|
Perintah meloncat ke nomor blok yang
dituju
|
G 33 :
|
Pembuatan ulir tunggal
|
G 64 :
|
Mematikan arus step motor
|
G 65 :
|
Operasi disket (menyimpan atau
memanggil program)
|
G 73 :
|
Siklus pengeboran dengan pemutusan
tatal
|
G 78 :
|
Siklus pembuatan ulir
|
G 81 :
|
Siklus pengukuran langsung
|
G 82 :
|
Siklus pengeboran dengan berhenti
sesaat
|
G 83 :
|
Siklus pengeboran dengan penarikan
total
|
G 84 :
|
Siklus pembubutan memanjang
|
G 85 :
|
Siklus parameter
|
G 86 :
|
Siklus pembubutan alur
|
G 88 :
|
Siklus pembubutan melintang
|
G 89 :
|
Siklus parameter dengan waktu dialm
sesaat
|
G 90 :
|
Program absolut
|
G 91 :
|
Program incremental
|
G 92 :
|
Penetapan posisi pahat secara absolut
|
FUNGSI
M
M 00 :
|
Program berhenti
|
M 03 :
|
Spindle/sumbu utama berputar searah
jarum jam
|
M 05 :
|
Putaran spindle berhenti
|
M 06 :
|
Perintah penggantian alat potong
|
M 17 :
|
Perintah kembali ke program utama
|
M 30 :
|
Program berakhir
|
M 99 :
|
Penentuan parameter I dan K
|
KODE
ALARM
A 00 :
|
Kesalahan perintah pada fungsi G atau
M
|
A 01 :
|
Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan
G03
|
A 02 :
|
Kesalahan pada nilai X
|
A 03 :
|
Kesalahan pada nilai Y
|
A 04 :
|
Kesalahan pada nilai Z
|
A 05 :
|
Kurang perintah M30
|
A 06 :
|
Putaran spindle terlalu cepat
|
A 09 :
|
Program tidak ditemukan pada disket
|
A 10 :
|
Disket di protect
|
A 11 :
|
Kesalahan pada pemuatan disket
|
A 12 :
|
Kesalah pengecekan
|
A 13 :
|
Kesalah pada satuan mm atau inch dalam
pembuatan
|
A 14 :
|
Kesalah satuannya
|
A 15 :
|
Kesalahan pada nilai H
|
A 17 :
|
Kasalahan pada sub program
|
CARA
PENGGUNAAN
Berikut contoh pembuatan pemrograman
dengan metode absolut dan incremental :
1. Pembuatan Program Incremental
Pemrograman
secara incremental adalah pemrograman dengan perhitungan yang didasarkan pada
posisi nol berada, artinya gerakan tool berikutnya di dasarkan pada posisi tool
sebelumnya.
Berikut adalah
contoh pemrogramannya :
Gambar 1.4 contoh benda kerja |
Susunan program untuk finishing :
N
|
G
|
X
|
Z
|
F
|
|
00
|
M03
|
||||
01
|
00
|
-850
|
0
|
35
|
Dari S ke A
|
02
|
01
|
0
|
-600
|
35
|
Dari A ke B
|
03
|
01
|
350
|
-1200
|
35
|
Dari B ke C
|
04
|
01
|
300
|
0
|
35
|
Dari C ke D
|
05
|
01
|
0
|
-1000
|
35
|
Dari D ke E
|
06
|
01
|
200
|
0
|
35
|
Dari E ke F
|
07
|
00
|
0
|
2800
|
Dari F ke S
|
|
08
|
M05
|
||||
09
|
M30
|
Keterangan untuk program di atas :
N 00 : Mesin diperintahkan
memutar spindle chuck searah jarum jam (M03).
N 01 : Pahat diperintahkan
maju lurus tidak menyayat(G00,X–850,Z0)dari S ke A
N 02 : Pahat diperintahkan menyayat
lurus memanjang (G01, X0, Z–600,F 35) dari A ke B.
N 03 : Pahat
diperintahkan menyayat tirus (G01, X350,Z–1200, F 35)
dari B ke C.
N 04 : Pahat diperintahkan menyayat
mundur lurus (G01, X300, Z0, F 35) dari C ke D.
N 05 : Pahat diperintahkan menyayat
lurus memanjang (G01, X0, Z1000, F35) dari D ke E.
N 06 : Pahat diperintahkan
menyayat mundur lurus (G01,X200, Z0, F35) dari E ke F.
N 07 : Pahat diperintahkan gerak cepat
tidak menyayat (G00, X0, Z2800) dari F kembali ke S.
N 08 : Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran
spindle utama (M05).
N 09 : Mesin diperintahkan selesai (M30)
2. Pembuatan program absolut
Penyusunan
program absolut sistem penghitungannya didasarkan pada satu titik referensi
Nilai x adalah diameter benda kerja sedangkan nilai z adalah jarak dari titik
referensi ke arah memanjang.
berikut adalah contoh pemrogramannya :
Gambar 1.5 contoh benda kerja |
Susunan program proses finishing :
N
|
G
|
X
|
Z
|
F
|
|
00
|
92
|
2500
|
0
|
||
01
|
M03
|
||||
02
|
00
|
800
|
0
|
35
|
Dari S ke A
|
03
|
01
|
800
|
-600
|
35
|
Dari A ke B
|
04
|
01
|
1500
|
-1800
|
35
|
Dari B ke C
|
05
|
01
|
2100
|
-1800
|
35
|
Dari C ke D
|
06
|
01
|
2100
|
-2800
|
35
|
Dari D ke E
|
07
|
01
|
2500
|
-2800
|
Dari E ke F
|
|
08
|
00
|
2500
|
0
|
Dari F ke S
|
|
09
|
M05
|
||||
10
|
M30
|
Keterangan dari program di atas :
N 00 : Informasi
disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada diameter 25 mm dan
tepat diujung benda (G92, X2500, Z0).
N 01 : Mesin
diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03).
N 02 : Pahat diperintahkan maju lurus
tidak menyayat(G00, X800, Z0)dari S ke A
N 03 : Pahat diperintahkan menyayat
lurus memanjang (G01, X800, Z–600, F 35) dari A ke B.
N 04 : Pahat diperintahkan menyayat
tirus (G01, X1500, Z–1800, F35)dari B ke C
N 05 : Pahat diperintahkan menyayat
mundur lurus (G01, X2100, Z–2800, F 35) dari C ke D.
N 06 : Pahat diperintahkan menyayat
lurus memanjang (G01, X2100, Z–1800, F35) dari D ke E.
N 07 : Pahat diperintahkan menyayat
mundur lurus (G01, X2500, Z–2800, F35) dari E ke F.
N 08 : Pahat diperintahkan gerak
cepat tidak menyayat (G00, X2500, Z0) dari F kembali
ke S.
N 09 : Mesin diperintahkan untuk
menghentikan putaran spindle utama (M05).
N 10 : Mesin diperintahkan
selesai (M30).
II.
Prinsip kerja Mesin Bubut CNC-TU2A
Mesin
Bubut CNC-TU2A mempunyai prinsip gerakan dasar sepertihalnya Mesin Bubut
konvensional yaitu gearka kearah melintang dan horizontal dengan system
koordinat sumbu X dan Z. prinsip kerja mesin bubut CNC-TU2A juga sama dengan
mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang di pasang bergerak sedangkan alat potongnya diam dan sudah di
control oleh computer.
Jadi
secara sederhana programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat
dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer
dengan software pemrogaman CNC.
Program
CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, lalu dikirim dan dieksekusi oleh
prosesor pada mesin CNC dan menghasilkan pengaturan motor pada mesin untuk
menggerakan perkakas yang bergerak untuk melakukan proses permesinan hingga
menghasilkan produk sesuai program.
NT : Demikinan untuk postingan saya yang pertama kali ini. Terimakasih dan sampai jumpa lagi.
Parahmennn
ReplyDeleteKebalik gambar di definisi metode absolut dan inkremental
ReplyDeleteKak ada nomer wa, soalnya saya lagi cari orang yg bisa ngajarin soal CNC
DeleteBang give alok bang
ReplyDeleteBan zilong
ReplyDeleteBan roger
ReplyDeleteBan Esmeralda(mage)
ReplyDeleteBan layla (Tank)
ReplyDeleteUdah lama gua nyari,,,ehh ternyata warga mars nongkrong disini,awokawok
ReplyDeletewibu nolep
ReplyDeleteSaya Johnson no 2 Indonesia.Dan saya ingin menggunakan Johnson.
ReplyDeleteBewan omm
ReplyDeleteBan Aldous
ReplyDeleteCara untuk dapatkan nilai dari F, bagaimana?
ReplyDelete